BERITA UMUM

Jumat, 11 April 2014

SISTEM GERAK PADA MANUSIA



K. Dasar : 2.1
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
A.    Pendahuluan :

Gerak pada vertebrata memerlukan rangka dan otot. Rangka merupakan tulang-tulang                yang memberi bentuk tubuh pada organisme. Rangka tidak dapat bergerak sendiri, tetapi              digerakan oleh otot. Oleh karena itu, rangka disebut sebagai alat  gerak pasif.
   Sebaliknya otot pada tubuh vertebrata berfungsi melekatkan dan menghubungkan berbagai              organ tubuh. Misalnya : menghubungkan kulit dengan tulang, kulit dengan kulit dan tualng                dengan tulang. Otot bekerja dengan cara berkeontraksi, yaitu otot melakukan gerak menarik, tetapi tidak melakukan gerak mendorong. Umumnya otot tersusun berpasangan atau berkelompok untuk melakukan gerak berlawanan. Saat satu otot atau kelompok otot berkontraksi ( gerak memendek ) maka otot pasangannya berelaksasi ( gerak mengendur ). Oleh karena otot dapat melakukan gerak sendiri, maka otot merupakan alat gerak aktif.       
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         
B.      Rangka ( Skeleton )
Sistem rangka dibedakan atas dua yaitu : sistem rangka luar ( Eksoskeleton ) dan sistem rangka dalam ( Endoskeleton ).
1)      Eksoskeleton
Terdiri dari Shell dan Body case.
·         Shell  atau cangkang : merupakan eksskeleton yang tidak menutupi seluruh tubuh hewan. Shell terdiri dari satu atau dua bagian ( kepingan ) yang tumbuh bersamaan dengan tubuh pemiliknya. Shell paling banyak ditemukan pada hewan-hewan Bivalvia dan Gastropoda ( Molusca ).
·         Body case : lebih kompleks daripada Shell. Body case merupakan eksoskeleton yang menutupi seluruh permukaan tubuh hewan. Body case terdiri dari sejumlah kepingan yang disatukan pada sendi-sendi tertentu yang fleksibel. Body case tidak dapat tumbuh, sehingga secara periodik body case harus ditinggalkan dan diganti dengan yang baru. Contohnya : pada Arthropoda yang mencakup kelompok serangga, udang dan laba-laba.
2)      Endoskeleton
Tersusun dari tulang menyusun tubuh hewan dari dalam. Endoskeleton hanya ditemukan pda hewan vertebrata. Endoskeleton reltif ringan, sehingga menguntungkan bagi hewan darat untuk bergerak dengan cepat. Endoskeleton dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuh pemiliknya.

C.      Fungsi Rangka :
Rangka pada vertebrata berupa persendian tulang-tulang,  yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
v Formasi bentuk tubuh.
Tulang-tulang yang bersendi menyusun rangka tubuh yang menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
v Formasi Sendi-sendi
Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak, atau sedikit bergerak tergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
v Perlekatan otot-otot
Tulang-tulang menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-oto dapat berfungsi dengan baik apabila melekat dengan kuat pada tulang.
v Bekerja sebagai pengungkit
Tulang-tulang digunakan sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas selama pergerakan.
v Penyokong dan penyebaran berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan dan pengaruh mekanis.
Tulang-tulang menyokong berat badan, dan memelihara sikap tubuh tertentu ( misalnya sikap tegak pada manusia ) serta menahan tarikan atau tekanan pada tulang.
v Proteksi
Tulang-tulang membentuk rongga yang mengandung serta melindungi struktur-struktur yang halus, seperti otak, sumsum –tulang belakang, jantung, paru-paru dan sebagian besar organ-organ bagian dalam tubuh.
v Hemopoesis
Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah.
v Fungsi imunologis
Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit B yang kemudian membentuk antibodi untuk sistem kekebalan tubuh.
v Penyimpanan kalsium
Tulang-tulang mengandung sekitar 97 % kalsium yang terdapat di dalam tubuh. Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam terutama kalsium fosfat.
D.     Pengelompokkan Rangka Manusia

Rangka tubuh manusia terdiri dari 206 tulang dengan berbagai bentuk dan ukuran, akan tetapi seluruh tulang tersebut saling berhubungan. Secara garis besar rangka tubuh manusia digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1)  Skeleton Aksial
Merupakan rangka endoskeleton terdiri dari :
o    Tulang tengkorak
o    Tulang belakang
o    Tulang dada
o    Tulang rusuk atau tulang iga.

Ø  Tulang Tengkorak  ( Os. Cranium )
Tersusun dari 28 buah tulang. Tulang tempurung kepala merupakan gabungan dari tulang-tulang tempurung kepala ( Cranium ), tulang muka, dan tulang rahang.
Tulang tempurung kepala  : berfungsi untuk melindungi otak. Tulang tempurung kepala tersusun dari :
o   tulang dahi ( Os. Frontal )
o   tulang kepala belakang ( Os. Ocipital )
o   tulang baji ( Os. Sphenoid )
o   tulang pelipis ( Os. Temporal )

Hubungan antartulang tersebut membentuk persendian tetapi tidak dapat digerakan sehingga disebut dengan Sutura.
Ada beberapa macam sutura : * sutura koronal, * sutura squamous, dan * sutura lambdoid.
Di bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut : Foramen magnum yang menjadi tempat keluar masuknya pembuluh darah dan saraf yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.
Tulang muka : terdapat pada bagian depan kepala.
Tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata dan rongga hidung serta langit-langit. Tulang muka bersama dengan tulang rahang akan memberi bentuk wajah. Tulang muka dan tulang rahang terdiri dari :
o    tulang rahang atas ( Os. Maxilaris )
o    tulang rahang bawah ( Os. Mandibularis )
o    tulang pipih ( Os. Zigomaticum )
o    tulang air mata ( Os. Lacrimal )
o    tulang hidung ( Os. Nasal )
o    tulang langit-langit ( Os. Palatum ).

Ø  Tulang Belakang ( Os. Vertebra )

Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh bagian tubuh, melindungi organ dalam tubuh dan merupakan tempat perlekatan tulang rusuk.
Pada stadium embrio, tulang belakang berbentuk bulat panjang dan belum memiliki segmen yang disebut : Notochorda ( kordadorsalis ). Setiap tulang belakang dilapisi oleh tulang rawan yang disebut : Diskus intervertebra. Setiap segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak sedikit. Seluruh gerakan setiap segmen digabung sehingga memungkinkan orang untuk membungkukkan badan atau melakukan senam.
Tualng belakang terdiri dari 26 segmen atau ruas yang terdiri dari 24 segmen tulang belakang ditambah dengan tulang kemaluan dan tulang ekor. Namun pada saat embrio, tulang belakang terdiri dari 33 segmen. Pada perkembangan sebelum bayi lahir, ada beberapa segmen tulang belakang yang berfusi.

Tulang kelangkang ( Os. Sacrum ) merupakan fusi dari 5 segmen tulang belakang, sedangkan tulang ekor ( Os. Coxygea ) merupakan fusi dari 4 segmen terakhir dari tulang belakang.
Dengan demikian ke-26 segmen tulang belakang tersebut dapat digolongkan menjadi :
o  7 segmen tulang leher ( Vertebra servikalis )
o  12 segmen tulang punggung ( vertebra dorsalis )
o  5 segmen tulang pinggang ( vertebra lumbalis )

Tulang leher paling atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut : Tulang Atlas.
Ø  Tulang Dada ( Os. Sternum )

Tulang dada terdiri dari 3 bagian yaitu :
1.      Kepala tulang dada ( Os. Manubrium )
2.      Bada tulang dada ( Os. Korpus )
3.      Taju Pedang ( Os. Xiphoid )
Kepala tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk pertama. Sedangkan badan tulang dada merupakan tempat melekatnya 9 tulang rusuk berikutnya.

Ø  Tulang Rusuk ( Os. Costae )

Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang.
Tulang rusuk  digolongkan menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
1.   Tulang Rusuk Sejati ( Os. Castae Vera )
o  berjumlah 7 pasang
o  Ujung depannya melekat pada tulang dada, sedangkan ujung belakang tulang rusuk sejati melekat pada segmen tulang punggung.

2.   Tulang Rusuk Palsu ( Os. Costae spuria )
o  Berjumlah 3 pasang
o  Ujung depannya melekat pada tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang tulang rusuk palsu melekat pada segmen tulang belakang.
3.   Tualng Rusuk Melayang ( Os. Costae Fluktuantes )
o  Berjumlah 2 pasang
o  Ujung depannya tidak melekat pada tulang manapun, sedangkan ujung belakang tulang rusuk melayang melekat pada segmen tulang belakang.

2)  Skeleton Apendikuler

Merupakan rangka pelengkap endoskeleton yang terdiri dari : tulang-tulang anggota gerak depan dan tulang-tulang anggota gerak belakang.
o    Tulang-Tulang Anggota Gerak atas / depan ( Extremitas Superior )

Tulang-tulang anggota gerak atas terdiri atas :
1.     Tulang bahu :
                         Terdiri atas :
o    Tulang selangka ( Os. Clavicula ) : bagian depan tulang selangka melekat pada bagian kepala tulang dada ( Os. Manubrium )
o    Tulang belikat ( Os. Scapula ) : menjadi tempat perlekatan tulang lengan atas ( Os. Humerus )
2.    Tulang lengan atas :
Berhubungan dengan tulang lengan bawah ( Os. Radio-ulna ), yaitu pada tulang hasta ( Ulna ) dan tulang pengumpil ( Radius ).
3. Tulang lengan bawah: ( Tulang hasta dan pengumpil )
Berhubungan dengan tulang pergelangan tangan ( Os. Carpal ).
Kemudian dengan tulangan telapak tangan ( Os. Metacarpal ) dan tulang jari tangan ( Os. Phalanges ).
o    Tulang-Tulang Anggota Gerak bawah / belakang ( extremitas inferior )
Tulang anggota gerak bawah terdiri atas :
1.       Tulang Pinggul ( Os. Pelvis ):
Tersusun atas tulang :
a)        Tulang kelangkang ( Os. Sacrum ) yang merupakan persatuan/fusi 5  ruas tulang belakang dan tulang ekor ( Os. Coccyx ) yang merupakan fusi 4 ruas tulang belakang.
b)       Tulang duduk ( Os. Ischium )
c)        Tulang usus ( Os. Ilium )
d)       Tulang kemaluan ( Os. Pubis ) yang terletak di kanan dan kiri.
e)        Pada tulng pinggul terdapat lekukan yang disebut : Asetabulum yang merupakan tempat melekatnya tulang paha ( Os. Femur )
2.       Tulang paha ( Os. Femur ) :
Tulang paha berhubungan dengan tulang betis ( Os. Fibula ) dan tulang kering ( Os. Tibia ).  Pada persendian antara tulang paha, tulang betis dan tulang kering terdapat tulang tempurung lutut ( Os. Patela )

3.       Tulang betis dan tulang kering : berhubungan dengan tulang pergelangan kaki ( os. Tarsal ), kemudian dengan tulang tulang telapak kaki ( os. Metatarsal ) dan tulang jari kaki ( os. Phalanges ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar